ADS

Menguak Misteri Pengalaman Mati Suri

Mati suri merupakan sebuah fenomena ketika seseorang kembali hidup sesudah dinyatakan meninggal dunia, dalam rentang waktu tertentu. Kejadian mati suri sering dikaitkan dengan pengalaman spiritual yang unik dan berbeda-beda pada tiap orang yang mengalaminya.

Pada suatu kasus, seorang pasien dinyatakan meninggal dunia alasannya ialah napasnya berhenti dan jantungnya tidak lagi berdetak. Dokter sudah melaksanakan banyak sekali langkah resusitasi, tapi tetap tidak ada gejala kehidupan dan pasien tersebut dinyatakan meninggal dunia. Anehnya, beberapa menit hingga beberapa jam kemudian, timbul kembali gejala kehidupan dari sang pasien.

Fenomena Mati Suri dari Sisi Medis
Dalam fenomena mati suri, dokter mungkin telah menemukan gejala selesai hidup pada seorang pasien. Seorang pasien dinyatakan meninggal dunia jika:

*Nadi tidak berdenyut dan jantung berhenti berdetak.
*Berhenti bernapas dan suhu badan menurun.
*Otot-otot wajah tampak lemas dan pucat.
*Pupil melebar dan tidak reaktif terhadap cahaya.
*Tidak ada respons terhadap rasa sakit.

Namun alasannya ialah beberapa faktor, pasien bisa kembali bernapas dan jantungnya kembali berdetak sesudah berhenti beberapa saat, sehingga disebut mengalami mati suri. Secara medis, kondisi ini bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:

*Hipotermia
Hipotermia bisa mengakibatkan detak jantung dan denyut nadi menjadi sangat lemah alasannya ialah imbas suhu udara yang dingin. Pada kondisi tertentu, detak jantung dan denyut nadi itu akan berada pada titik yang terlampau lemah, sehingga tidak terdeteksi dan seseorang sanggup dianggap meninggal dunia meski bersama-sama belum.

*Pasca resusitasi jantung
Menurut sejumlah penelitian, mati suri sanggup terjadi alasannya ialah respons badan yang terlambat sesudah seseorang yang mengalami kondisi kritis diberikan tindakan resusitasi jantung untuk menyelamatkan nyawanya. Sehingga, tenaga medis menilai tindakan tersebut tidak memberi hasil. Setelah sempat dinyatakan meninggal dunia, dalam beberapa waktu lalu barulah respons badan muncul, seakan-akan bangun dari kematian.

*Hiperkalemia
Hiperkalemia bisa menghambat kembalinya acara jantung dan paru yang sempat terhenti atau return of spontaneous circulation (ROSC). Penderita hiperkalemia mempunyai kadar kalium yang tinggi di dalam darah. Akibatnya, fungsi sel saraf dan otot di beberapa bab tubuh, termasuk di jantung, akan terganggu.

*Obat-obatan tertentu
Dalam melaksanakan resusitasi jantung, dokter mungkin akan memakai obat-obatan tertentu. Namun bila obat tersebut terlambat bereaksi, ROSC atau kembalinya acara dan sirkulasi jantung dan paru akan terhambat. Akibatnya, seseorang yang mengalami kondisi ini dianggap meninggal dunia.

Mati suri juga sering disamakan dengan pengalaman mendekati selesai hidup alias near death experience (NDE). Pengalaman mendekati selesai hidup dikaitkan dengan keberadaan gas karbondioksida di dalam badan seseorang. Penelitian yang mengaitkan hal ini menyatakan, adanya gas CO2 kemungkinan memperlihatkan imbas pada keseimbangan kimia tubuh.

Ketika keseimbangan kimia di otak seseorang terganggu, hal tersebut bisa memengaruhi otak, sehingga ia ibarat melihat cahaya, terowongan, atau kematian. Pengalaman mati suri yang terkait dengan adanya gas CO2 juga dirasakan oleh para pasien yang selamat dari serangan jantung. Kejadian mati suri yang dialami oleh orang-orang yang selamat dari serangan jantung diyakini terkait dengan terhentinya fungsi otak sesudah 20-30 detik jantung berhenti berdetak.

Meski ada banyak teori yang dihubungkan dengan mati suri, hingga ketika ini belum ada penelitian yang bisa menjabarkan fenomena ini secara detail. Intinya, mati suri bukanlah fenomena mistis yang perlu ditakuti. Pada dasarnya seseorang yang mati suri bukan hidup kembali, tapi beliau memang belum meninggal dunia.

Subscribe to receive free email updates:

ADS